Senin, 12 November 2012

tugas jurnalistik, feature





KENANGAN MANIS KOTA YOGYAKARTA


Tugu Yogyakarta
Rasa kagum dan bangga bercampur aduk ketika untuk pertama kalinya saya menginjakan kaki di kota pelajar. Tidak hanya terkenal karena kualitas pendidikannya, namun kota ini juga terkenal karena segudang warisan budaya dan kulinernya. ‘’Bagai sayur tanpa garam’’ mungkin istilah yang tepat jika kita tidak mampir ke kota yang terletak di selatan pulau jawa, YOGYKARTA.

Disambut dengan pemandangan hamparan sawah yang luas dan Gunung Merapi yang kokoh berdiri,  mataku seolah tak bisa lepas untuk berhenti melihatnya. Rasa lelah selama perjalanan dari Jakarta – Jogja seakan terbayar dengan panorama alam dan keindahan  kota Jogja. Surga wisatawan di pulau Jawa, memang istilah yang tepat untuk kota Jogja, bagaimana tidak? Kota ini menyuguhkan warisan budaya yang tak ternilai harganya dan masih terawat hingga kini. Hal ini benar-benar nyata saya rasakan ketika saya pergi mengunjungi Candi Borobudur. Tak bisa berkata apa-apa ketika pertama kali melihatnya, hanya kagum dan bangga, ternyata Indonesia sangat kaya akan budaya.
Candi Borobudur, Yogyakarta
 
 Bangunan megah dengan arsitektur klasik yang berdiri kokoh ini pernah menjadi salah satu dari tujuh keajaiban di dunia. Candi Budha yang memiliki 1460 relief dan 504 stupa Budha ini selalu menjadi dambaan setiap wisatawan yang berkunjung ke Jogja. Takjub yang terlintas di pikiran saya ketika menaiki candi 10 tingkat ini. Tempat lain yang menjadi tujuan saya ketika berada di Jogjakarta yaitu Keraton Kesultanan Ngayogyakarta  Hadiningrat, atau lebih dikenal dengan Keraton Jogja.

Tidak kalah indah dan megah, istana resmi Kesultanan Yogyakarta ini menyimpan sejuta warisan budaya leluhur dan benda pusaka koleksi milik Kesultanan. Aura mistis merasuk ketika saya memasuki ruang lukisan. Disana terdapat sebuah lukisan besar Sultan yang sangat misterius, karena saat kita melihat lukisan tersebut dan fokus menatap mata raja jawa tersebut, lukisan tersebut seolah mengikuti kemanapun kita melangkah, dan hal itu sekali lagi benar-benar saya rasakan dan menjadi pengalaman yang tak terlupakan. Selain terkenal dengan wisata sejarahnya Yogyakarta juga menyajikan wisata belanja daqn kuliner yang tidak kalah menarik. Setelah puas mengelilingi kompleks Keraton sore harinya saya dan teman teman bergegas menuju Malioboro.
            Siapa tidak kenal Malioboro? Kata yang berarti karangan bunga tersebut merupakan Surganya cinderamata khas Jogja. Tempat ini telah memikat hati saya dengan pesonanya di jantung kota jogja, walaupun harus berdesak-desakan dengan wisatawan lain, Malioboro tetap menarik langkah saya untuk menelusurinya dan membeli buah tangan khas Jogja. Suara gaduh pedagang yang menjajakan dagangannya, bunyi gamelan serta lantunan lagu khas jawa terngiang di telinga saat saya memasuki kawasan itu. Walaupun lelah, setelah seharian mengelilingi kota Jogja, seakan terbayar dengan indahnya kota pelajar tersebut. Indonesia memang kaya akan budayanya dan memang sudah sepatutnya turut menjaga, merawat dan mengahrgai budaya bangsa ini, sama halnya kota Yogyakarta. Sepenggal kota kecil di selatan pulau Jawa yang memiliki banyak warisan budaya yang tak ternilai harganya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar