Jumat, 20 Mei 2011

tourism: presentation

Wisata Kota Makassar

 Obyek Wisata Kota Makassar

Benteng Fort Rotterdam      
Benteng Fort Rotterdam merupakan salah satu benteng di Sulawesi Selatan yang boleh dianggap megah dan menawan. Seorang wartawan New York Times, Barbara Crossette pernah menggambarkan benteng ini sebagai “the best preserved Dutch fort in Asia”. Pada awalnya benteng ini disebut Benteng Jumpandang (Ujung Pandang).
Benteng ini merupakan peninggalan sejarah Kesultanan Gowa, Kesultanan ini pernah Berjaya sekitar abad ke-17 dengan ibu kota Makassar. Kesultanan ini sebenarnya memiliki 17 buah
Pantai Losari       
Siapa yang tidak kenal pantai losari? kebanyakan orang kalau sebut Kota Makassar pasti ingatannya akan tertuju ke pantai yang pernah dijuluki restoran terpanjang di asia ini, apa sebenarnya pesona yang di miliki oleh pantai kebanggaan orang Makassar ini, apalagi kalau bukan sang mentari yang terbenam disore hari yang merupakan daya tarik utama orang datang ke pantai Losari ini. Konon, Pantai Losari memiliki panorama sunset terindah di dunia. Benarkah? Datang dan alamilah sendiri. Yang jelas, setiap sore hari ratusan orang sengaja datang untuk menyaksikan panorama matahari merah seperti tenggelam ke dalam lautan. Jadi jangan lewatkan Sunset di Pantai Losari.
 
Pusat Rekreasi Pantai Akkarena       
Akkarena, Pantai Mempesona di Makassar Pusat rekreasi keluarga Akkarena terletak di pesisir Pantai Tanjung Bunga dengan luas pengembangan sampai dengan 10 Ha. Dengan keindahan
panorama pantainya serta keindahan matahari terbenam. Pusat rekreasi keluarga Akkarena menawarkan berbagai sarana untuk bersantai, bermain dan berolah raga bagi seluruh keluarga.
Akkarena beroperasi sejak 1998, berupa Taman Hidangan seluas 450 m2 dengan gaya bangunan Mediterania. Taman ini terletak di tepi pantai dengan sajian makanan dan minuman lokal maupun internasional serta dilengkapi hiburan live musik.  

 Trans Studio Resort Makassar
 adalah kawasan wisata terpadu di Makassar, Indonesia. Trans Studio dibangun seluas 12,7 hektare dengan investasi mencapai Rp 1 triliun. Proyek ini diresmikan pada 9 September 2009 oleh Bapak Wakil Presiden Indonesia Jusuf Kalla. Fasilitas yang dibangun di antaranya pusat perbelanjaan yang meliputi Trans Walk dan Trans Rodeo Drive, kemudian Trans Studio, Trans Hotel, serta kantor Bank Mega. Gedung Trans Studio dibangun seluas 22.000 m² dengan tinggi 20 meter yang merupakan taman hiburan indoor terbesar ke 3 di Dunia.

Nama Tempat-tempat dan permainan di Trans studio

Magic Corner

§  Dunia Lain
§  Magic Thunder Coaster
§  Dragon Tower
§  Putar Petir

Kids Studio

§  Ayun Ombak
§  Kids Studio
§  Korasel
§  Angin Beliung
§  Kano Kayuh
§  Mini BoomBoom Cart

The Lost City

§  Safari Track
§  Jelajah
§  Si Bolang
§  Rimba Ekspres
§  Sepeda Terbang

Studio Central

§  Cinema 4D
§  Bumper Car
§  Ferris Whell

Wisata Belanja      
Pusat Perbelanjaan banyak tersebar di penjuru Kota Makassar, diantaranya adalah :
MALL RATU INDAH, Lokasi  :  Jl. Dr. Sam Ratulangi No. 35, Makassar
Di tempat ini anda bisa menemukan produk-produk lokal dan multinasional, menikmati city event, temukan juga cita rasa khas makassar di Samudera Food Court. Temukan juga kebutuhan harian di Hero Supermarket. 

Monumen Mandala
merupakan bangunan menara yang menjulang setinggi 75 meter di pusat Kota Makassar. Di monumen ini juga terdapat berbagai macam relief dan diorama tentang perjuangan pembebasan Irian Barat. Pengunjung juga dapat menyaksikan bentangan Kota Makassar dari ketinggian.
Monumen Mandala menjulang dengan ketinggian 75 meter dari permukaan tanah. Mulai dibangun pada tahun 1994 dan selesai pada tahun 1996, untuk memperingati perjuangan rakyat indonesia dalam membebaskan Irian Barat dari tangan penjajah. Bangunan ini terdiri dari empat lantai.
 

Benteng Somba Opu       
ILMUWAN Inggris, William Wallace, menyatakan, Benteng Somba Opu adalah benteng terkuat yang pernah dibangun orang nusantara. Benteng ini adalah saksi sejarah kegigihan Sultan Hasanuddin serta rakyatnya mempertahankan kedaulatan negerinya.
Pernyataan Wallace bisa jadi benar. Begitu memasuki kawasan Benteng Somba Opu, akan segera terlihat tembok benteng yang kokoh. Menggambarkan sistem pertahanan yang sempurna pada zamannya. Meski terbuat dari batu bata merah, dilihat dari ketebalan dinding, dapatlah terbayangkan betapa benteng ini amat sulit ditembus dan diruntuhkan.

 
Makam Raja-raja Tallo       
MAKASSAR berkembang dari sebuah wilayah kecil bernama Tallo. Di wilayah inilah jazad para pendiri Makassar terbaring. Jika ingin menapak tilas dan memahami arti penting Makassar dalam sejarah peradaban nusantara, datanglah ke Tallo.
Andai bukan karena keberadaan kompleks makam tersebut, orang mungkin tidak akan tahu bahwa di wilayah tersebut pernah berdiri kota raja, cikal bakal Kota Makassar. Sebagaimana umumnya kota-kota lama, Tallo berada tepat di muara Sungai Tallo, tempat bertemunya sungai besar itu dengan Selat Makassar.

 







Makam Pangeran Diponegoro       
PANGERAN Diponegoro adalah pahlawan nasional berasal dari Jawa Tengah. Namun bumi Jawa sendiri tidak “memiliki” tubuhnya. Karena tubuh orang yang telah mengobarkan Perang Jawa itu dimakamkan di Kota Makassar.
Kompleks makam Pangeran Diponegoro merupakan bangunan sederhana. Terdiri dari pintu gerbang, pendopo, dan 66 bangunan makam. Diklasifikasi menjadi dua makam ukuran besar, 25 makam ukuran sedang, dan 39 makam ukuran kecil. Makam-makam tersebut adalah makam Diponegoro dan istrinya, 6 orang anaknya, 30 orang cucu, 19 orang cicit, dan 9 orang pengikutnya.

Monumen Korban 40.000 Jiwa       
TAHUN 1946-1947 adalah lembaran kelam bagi masyarakat Sulawesi Selatan. Sebanyak 40.000 orang dibantai dalam sebuah operasi penumpasan pemberontak oleh pasukan khusus Belanda yang dipimpin Westerling. Monumen Korban 40.000 Jiwa berdiri sebagai pengingat peristiwa itu.
Melihat Monumen Korban 40.000 Jiwa, ada perasaan yang meremang. Relief (gambar timbul) pada monumen itu mengingatkan betapa rakyat, yang hanya mendengar kabar bahwa Indonesia telah merdeka, dikumpulkan di tanah terbuka. Lalu diberondong dengan senapan otomatis. Mayat mereka dikubur di satu liang.

Museum Kota       
SEBUAH bangunan dua lantai bergaya Eropa abad ke-17 berdiri dengan kokoh dan gagah tepat di tengah Kota Makassar. Itulah Museum Kota Makassar. Di dalam gedung ini tersimpan 560 koleksi benda bersejarah yang merekam perjalanan Kota Makassar dari zaman ke zaman.
Sebuah anak meriam tua akan langsung menyambut pengunjung museum begitu masuk ke halaman. Tergeletak begitu saja di tanah dengan tubuh kecoklatan. Terbuat dari besi dan telah berumur lebih dari 300 tahun. Meriam ini digunakan dalam perang Makassar pada abad ke-17.

 Masjid Raya Makassar       
Masjid Raya Makassar diresmikan pada tanggal 25 Mei 1949. Kemudian pada tahun 1957 Presiden pertama RI, Soekarno melaksanakan sholat Jumat di masjid ini. Sedangkan pada tahun 1967, mantan Presiden Soeharto juga berkunjung dan sholat Jumat di masjid perjuangan ini. Karena itu, kehadiran masjid raya merupakan tonggak sejarah masa lalu.
Dana awal pembangunan masjid hanya Rp60.000 yang diprakarsai K H Ahmad Bone, seorang ulama asal Kabupaten Bone tahun 1947 dengan menunjuk ketua panitia KH Muchtar Lutfi, dua tahun kemudian diresmikan dengan menghabiskan biaya Rp1,2 juta.

China Town Makassar       
SEPERTI kota-kota lain di dunia, Makassar juga memiliki sebuah kawasan bernama China Town. Biasa juga disebut pecinan. Di kawasan inilah digelar pesta rakyat dalam perayaan besar Cap Go Meh setiap tahun. Berbagai atraksi dan kesenian khas China dapat disaksikan di sini.
China Town Makassar terletak di tengah Kota Makassar. Terbagi dalam dua wilayah kecamatan, yaitu Kecamatan Wajo dan Kecamatan Ujungpandang, Makassar, Sulawesi Selatan. Gerbang China Town hanya berjarak 400 meter dari pusat Kota Makassar (Lapangan Karebosi)




Pakaian adat suku bugis Makassar.Baju Bodo dan Lipa’ Sa’be
Menarik sekali melihat ragam corak pakaian adat suku Bugis dan Makassar. Warna - warnanya cerah. Merah, kuning, hijau dan ungu adalah warna yang paling sering mendominasi pakaian adat suku ini. Bentuknya pun unik menyerupai baju kurung.
Baju Bodo
Baju bodo adalah pakaian adat suku Bugis dan Makassar. Bodo artinya pendek. Jadi baju bodo artinya baju pendek. Tentu saja ada juga baju panjang atau baju la’bu, tapi jenis baju ini kurang dikenal.
Dinamakan baju bodo atau baju pendek karena panjangnya hanya mencapai sedikit di bawah pinggang. Sedangkan panjang baju la’bu atau baju panjang mencapai lutut pemakai.
Walaupun potongan baju bodo mirip dengan baju kurung, tapi tentu saja berbeda. Baju bodo bisa dikatakan minim jahitan. Baju ini hanya menyatukan bagian kiri dan bagian kanan baju. Pada bagian leher tidak terdapat kerah baju seperti baju kurung.
Jaman dahulu, pemakaian warna baju bodo tidak bisa dilakukan sembarangan. Ada aturan tertentu mengenai hal tersebut. Misalnya baju bodo berwarna hijau hanya boleh dikenakan para wanita bangsawan. Baju berwarna merah untuk anak gadis. Sedangkan wanita yang telah menjanda diharuskan mengenakan baju bodo berwarna ungu. Tentu saja aturan semacam ini kini tidak berlaku lagi.
Lipa’ Sa’be
Lipa’ sa’be adalah pakaian adat suku Bugis lainnya. Lipa’ sa’be adalah sarung sutra yang biasa digunakan sebagai bawahan baju bodo’. Motif lipa’ sa’be kotak-kotak dengan warna-warni cerah.
Pemakai kedua pakaian adat suku Bugis ini biasanya akan memadupadankan warna yang sesuai antara baju bodo dan lipa’ sa’be. Memakainya pun sangat mudah.
Lipa’ sa’be digunakan layaknya menggunakan sarung. Untuk membantu agar tidak melorot ketika digunakan, pemakai biasanya menggunakan tali atau ikat pinggang. Salah satu ujungnya dibiarkan menjuntai dan dipegang dengan tangan sebagai aksen pemanis. Khusus untuk penari, ujung sarung diletakkan di bagian punggung dan dibentuk menyerupai kipas.
Lipa’ sa’be tidak hanya digunakan kaum wanita Bugis. Kaum pria pun menggunakannya. Motif kotak lipa’ sa’be pria biasanya lebih besar. Kaum pria memadupadankan lipa’ sa’be dengan atasan model jas atau sejenis beskap. 


Aksesoris
Dalam tradisi pakaian adat suku Bugis juga mengenal pemakaianaksesoris. Aksesoris digunakan untuk melengkapi baju bodo dan lipa’ sa’be yang digunakan. Bila jaman dulu aksesoris terbuat dari emas, jaman sekarang berupa sepuhan warna keemasan.
Beberapa aksesoris yang digunakan antara lain gelang panjang, kalung, anting panjang, gelang lengan atas, bando atau hiasan konde. Bentuk dan jenis perhiasan yang digunakan juga memiliki aturan tersendiri. Misalnya seorang anak kecil mengenakan bando berbentuk kembanggoyang di atas kepala. Sementara untuk seorang ibu cukup dengan 1 atau 2 tusuk konde sebagai hiasan di kepala.
Indonesia memang memiliki keanekaragaman adat dan budaya yang beragam. Salah satu diantaranya adalah pakaian adat suku Bugis dan Makassar. Bahkan tak jarang baju bodo dijadikan inspirasi oleh para desainer. Demikian pula penggunaan sarung sutra yang dulu dikenakan hanya untuk bawahan berupa sarung saja. Namun kini para desainer mengolahnya menjadi pakaian-pakaian indah nan menawan.

By: Endangdiah Ayu, Trya Meigiana, Sheila Susanti, Risza Kurnia Sari, Praiwi Putri, Amalia Alfiani (1sa05)















Tidak ada komentar:

Posting Komentar